Apel peringatan yang mengusung tema “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia” menjadi momentum istimewa karena menandai satu dekade penetapan Hari Santri oleh pemerintah sejak tahun 2015. Tema tersebut menjadi refleksi atas peran penting santri sebagai penjaga nilai-nilai keislaman, motor kemajuan bangsa, serta agen perdamaian global.
Acara dihadiri oleh PJU Kodam III/Siliwangi, Dirintelkam Polda Jabar, Kakanwil Kemenag Jabar, perwakilan Pejabat PKD Provinsi Jawa Barat, jajaran Biro Kesra Setda Jabar, serta Camat Bandung Kulon.
“Kita semua berduka, bangsa ini berduka. Semoga seluruh korban mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan serta kekuatan iman,” ucap Pangdam membacakan pesan Menag.
Makna historis penetapan 22 Oktober sebagai Hari Santri, yang berakar dari Resolusi Jihad KH. Hasyim Asy’ari tahun 1945, fatwa yang menyerukan kewajiban umat Islam untuk berjihad mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Pada kesempatan itu juga Mayjen TNI Kosasih memberikan nasihat langsung kepada para santri yang hadir. Dengan gaya yang hangat dan komunikatif, Pangdam mengajak para santri untuk menjadi pribadi yang disiplin, berilmu, dan berakhlak mulia.
“Adik-adik semua, dari santri harus lahir intelektual yang berilmu dan berakhlak mulia. Kalau ingin sukses, dengarkan guru, hormati kiai, dan jangan lupa berdoa,” ucap Pangdam.
Pangdam juga berpesan agar para santri selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT dan menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup.
“Belajar dengan sungguh-sungguh dan bawalah Al-Qur’an sebagai panduan hidup. Usaha adalah kewajiban kita, tapi yang menentukan hasilnya hanyalah Allah. Jangan lupa berdoa setiap pagi, sebelum beraktivitas,” pesan Pangdam.***
Red Hms.





0 Komentar