Aturan baru offside baru itu disebut "Wenger Law" karena diusulkan oleh mantan pelatih Arsenal, Arsene Wenger. Dalam peraturan terbaru, seorang pemain dinyatakan offside apabila seluruh badan mereka melewati pemain bertahan terakhir tim lawan.
Diusulkan oleh Wenger
Aturan mengenai offside dijelaskan dalam Hukum 11 Laws of the Game IFAB.
IFAB menjelaskan bahwa offside terjadi apabila bagian tubuh seorang pemain menyerang berada lebih dekat dengan garis gawang tim lawan daripada bola dan pemain kedua terakhir adalah lawan.
FIFA sebagai induk organisasi sepak bola dunia kemudian mengklarifikasi bahwa bagian bawah ketiak digolongkan sebagai bagian tubuh di mana offside akan diukur. Pada 2020 lalu, Arsene Wenger dalam kapasitasnya sebagai Kepala Pengembangan Global FIFA mengajukan proposal mengenai perubahan aturan offside. Wenger menilai, aturan offside yang ada saat ini tidak masuk akal.
Lebih rinci, sosok asal Perancis itu menyoroti perihal Video Assistant Referee (VAR) yang menguliti setiap detail ketika memutuskan pemain yang berada dalam posisi offside.
"Ada keputusan offside yang melibatkan sepersekian sentimeter, secara harfiah selebar hidung. Ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan perubahan aturan dengan cepat."
"Ada ruang untuk mengubah aturan dan tidak mengatakan bahwa sebagian dari hidung pemain adalah offside."
"Jadi, Anda offside karena Anda bisa mencetak gol dengan bagian tubuh itu. Sebaliknya, Anda tidak akan offside jika ada bagian tubuh yang bisa mencetak gol sejajar dengan bek terakhir," tutur Wenger.
Terkait usulan Wenger tersebut, Presiden FIFA Gianni Infantino pada 2021 menyampikan bahwa mereka akan menguji aturan offside yang baru.
Italia, Belanda, dan Swedia (kompetisi U21 putra dan U19 putri) disebut akan menguji aturan baru soal offside yang diusulkan oleh Arsene Wenger tersebut.**
Tim Redaksi
0 Komentar