Padahal tempat tersebut mempunyai nilai aspek sejarah, bahkan belum lama Pemerintah Republik Indonesia melalui Presiden dan Gubernur Jawa Barat mengambil Air dan Tanah dari Situs Sejarah Makam Pangeran Arya Adipati Ewangga untuk pembangunan IKN (Ibu Kota Negara) di Kalimantan.
Bila melihat dari daptar aset yang ada, situs sejarah Pangeran Arya Adipati Ewangga tercatat dalam daftar situs sejarah yang ada di Dinas Kubudayaan atau Disdikbud Kabupaten Kuningan. Namun sejak dari awalnya di bangun dan dipelihara situs tersebut berada dalam masa kepemimpinan Alm. Bupati Aang Hamid Suganda masih ada perawatan terhadap situs tersebut.
Seperti apa yang disampaikan Andi (Juru Pelihara) Situs Sejarah Pangeran Arya Adipati Ewangga, bahwa menurutnya, secara sejarah bagaimana saya bisa menjadi Jupel itu karena adanya amanah dari keluarga atau orang tua yag memang dari dahulu merawat situs ini. Sehingga secara turun temurun maka amanah itu kembali saya lanjutkan dan ini saya lakukan dengan ikhlas karena ini menjadi bagian yabg harus terus dipelihara, ucap Andi, Minggu (9/7/2023)
Namun kita juga sangat kewalahan dalam memelihara situs ini mengingat kita tidak mempunyai dana tetap untuk kebutuhan sarana yang ada, belum lama ini juga atap genting yang sempat terhantam oleh dahan tumbang dari tempat sekitar sehingga mengakibatkan pasilitas yang ada rusak. Dan para pengurus Situs Makam Pangeran Arya Adipati Ewangga meminta bantuan melalui pihak kelurahan setempat untuk memperbaiki kerusakan yang ada secara sementara, dan hasilnya pun dilakukan penjodangan dengan memakai alat baja ringan. Terangnya.
"Ironis memang, namun apa daya fakta dilapangan seperti itu" ucap Agus
Sumber: Fast Respon Nusantara
Tim Redaksi
0 Komentar