Kegiatan yang turut dihadiri oleh Wakil Wali Kota Bandung, H. Erwin, tersebut, juga dilakukan pemberian santunan bagi para tahfidz quran, serta pembagian takjil, dan buka bersama.
Dalam sambutannya, Kang Edwin mengapresiasi langkah positif yang dilakukan oleh DPC 234 SC dalam mengisi bulan suci Ramadan.
Menurut dia, peran pemuda pada sebuah organisasi kemasyarakatan, menjadi ujung tombak penentu masa depan Kota Bandung, bahkan nasib bangsa dan negara Republik Indonesia.
Oleh karena itu, Kang Edwin berpesan agar para generasi muda haruslah memiliki etos kerja positif dan berakhlak mulia, dalam mewujudkan Kota Bandung yang Unggul, Terbuka, Amanah, Maju, dan Agamis (UTAMA).
"Kang Edwin menitipkan kepada 234 SC, mari kita wujudkan dan buktikan bahwa stigma yang selama ini ada di masyarakat, terutama masyarakat awam terhadap hadirnya organisasi masyarakat tidaklah sepenuhnya benar, dan bahkan keliru. Maka caranya mari kita terus melakukan karya-karya yang positif kepada masyarakat," ujarnya.
Kang Edwin menambahkan, 234 SC juga harus mampu menjadi mitra Pemerintahan Kota Bandung, khususnya turut serta didalam upaya menjaga, mengawal, dan membangun Kota Bandung.
Terlebih untuk mewujudkan keberhasilan sebuah pembangunan, dibutuhkan adanya kolaborasi dan sinergitas dari seluruh stakeholder pentahelix Kota Bandung, yaitu peran pemerintahan daerah, akademisi, pelaku usaha, masyarakat, dan media.
"Tidak mungkin sebuah pembangunan yang baik hanya dapat dilakukan oleh Pemerintah Kota Bandung saja, begitu juga dengan hanya salah satu unsur saja, tapi harus dilakukan secara bersama dari kelima unsur pentahelix tersebut. Insyaallah jika semua berkolaborasi dan bersinergi dengan baik, mudah-mudahan Kota Bandung Utama bisa kita raih bersama," tuturnya.
Kang Edwin pun berharap seluruh unsur pentahelix Kota Bandung dapat bersama-sama mewujudkan Kota Bandung yang lebih baik di masa depan.
"Kita harus bisa kembali pada nasihat leluhur orang Sunda, Prabu Siliwangi, yaitu nu jauh urang deketkeun, nu dekeut urang paheutkeun, nu paheut urang layeudkeun, nu geus layeud urang silih wangikeun. Artinya yang jauh kita dekatkan, yang dekat kita kuatkan, yang sudah kuat kita eratkan, dan yang sudah erat kita saling harumkan satu dan yang lainnya. Silih asah, silih asih silih asuh, panceg dina galur, akur jeung dulur, babarengan ngajaga lembur," katanya.* (Cipta)
Sumber; HumasDPRD
0 Komentar