Hal tersebut diungkapkan Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan saat membuka Pelatihan Penjamah Makanan bagi relawan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Hotel Horison, Sabtu 15 Maret 2025.
Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan kualitas makanan bergizi bagi anak sekolah tetap terjaga sesuai standar keamanan pangan.
Farhan menilai, pelatihan ini bukan sekadar peningkatan keterampilan, tetapi juga bagian dari silaturahmi dan upaya bersama dalam mewujudkan visi nasional.
"Saya sangat bahagia kita bisa berkumpul di bulan suci Ramadan ini. Pelatihan ini memiliki nilai strategis dalam memastikan makanan bergizi yang dikonsumsi anak-anak tetap terjaga kebersihannya. Sentuhan langsung ke makanan yang terkontaminasi bisa menimbulkan penyakit, dan itu yang kita hindari," ujar Farhan.
Menurutnya, walaupun banyak tantangan dan kritik, upaya meningkatkan kualitas gizi masyarakat harus terus dilakukan dengan keseriusan dan efisiensi anggaran.
Pada kesempatan tersebut, Farhan mengungkapkan rencana menarik untuk mendukung program ini. Ia tertarik pada konsep "Mobil Senyum," yaitu kendaraan pengangkut makanan yang disambut gembira oleh anak-anak sekolah.
Menurut Farhan, program makan bergizi ini bukan sekadar memberi makan anak-anak, tetapi merupakan investasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Bandung.
"Ini sejalan dengan visi Kota Bandung yang unggul, terbuka, amanah, maju, dan agamis. Kita ingin mencetak SDM terbaik di Indonesia," ungkapnya.
"Kualitas SDM tidak hanya diukur dari kecerdasan, tetapi juga dari kesehatan fisik dan mental. Akses terhadap makanan bergizi bagi anak-anak dan ibu hamil adalah kunci dalam membangun generasi yang lebih sehat dan produktif," ujarnya.
Pelaksanaan program ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan lintas sektoral, termasuk Kementerian Pendidikan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, hingga koperasi dan UMKM. Para relawan SPPG memegang peran kunci dalam memastikan makanan yang disajikan memenuhi standar gizi dan keamanan pangan.
Sony mengutarakan, pelatihan ini bukan hanya tentang teori, tetapi juga komitmen moral dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
"Langkah peningkatan kualitas ini adalah modal utama dalam memberikan pelayanan gizi terbaik bagi anak-anak Indonesia," ujarnya.(rob)**
Sumber ; Diskominfo Kota Bandung
0 Komentar