Kegiatan yang dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan ini menjadi wadah untuk merumuskan visi pembangunan Kota Bandung lima tahun ke depan secara partisipatif.
Dengan jumlah pegawai hanya sekitar 15.000 orang untuk melayani 2,6 juta jiwa penduduk, partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci dalam pembangunan kota.
"Kami harus melibatkan 100% warga Bandung, bukan hanya mereka yang memilih kami. Kita harus bekerja sama membangun kota yang lebih cerdas, inklusif, dan berdaya," ujar Farhan.
Untuk mengatasinya, strategi utama yang akan ditempuh adalah mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 6-6,5% per tahun, menekan angka pengangguran, serta meningkatkan kesejahteraan warga dengan redistribusi pendapatan yang lebih adil.
Menurutnya, forum ini adalah wujud transparansi dan akuntabilitas dalam perencanaan pembangunan daerah.
"Kami berharap seluruh pemangku kepentingan berpartisipasi aktif, agar RPJMD yang disusun benar-benar mencerminkan kebutuhan masyarakat Bandung," kata Zul.
Ia juga menyoroti perlunya penguatan ekonomi kreatif, pemajuan kebudayaan, serta pemanfaatan teknologi informasi dalam pelayanan publik.
Forum ini dihadiri juga oleh Wakil Walikota Bandung, Erwin, dan berbagai pihak, termasuk akademisi, dunia usaha, komunitas, serta media massa.
Melalui sinergi antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan Bandung dapat tumbuh menjadi kota yang lebih unggul, terbuka, amanah, maju, dan agamis.
Sebagai informasi, anda juga dapat menyaksikan Konsultasi Publik penyusunan Rancangan Awal RPJMD Kota Bandung 2025-2030 via siaran di kanal YouTube Bappelitbang Kota Bandung. (ray)**
Sumber; Diskominfo Kota Bandung
0 Komentar