Hal itu berkaitan dengan membantu Pemkot Bandung mewujudkan 750 Kawasan Bebas Sampah (KBS) pada akhir 2025 ini.
“Peran penting kader di kelurahan, kecamatan, RW dan RT untuk memantau pengelolaan sampah organik dengan program pilah sampah dimanfaatkan komposting,” ungkapnya.
Selain itu, TP PKK Kota Bandung juga akan memanfaatkan sampah anorganik melalui bank sampah. Partisipasi aktif bisa membuat kawasan yang bersih dan layak huni.
“Penting bagi kita semua punya persepsi yang sama dalam penangan sampah. Karena menyelesaikan sampah ini tentu perlu upaya dari hulu,” ujarnya.
“Kontribusi para ibu dalam edukasi keluarga, pemberdayaan perempuan, serta pelaksanaan program berbasis komunitas merupakan kunci dalam keberhasilan berbagai program Pemkot Bandung,” kata Erwin
“Masalah sampah di Kota Bandung masih menjadi pekerjaan rumah yang besar. Setiap hari, kita menghasilkan lebih dari 1.500 ton sampah, dan belum seluruhnya dikelola secara optimal, baik di tingkat rumah tangga, TPS, maupun TPST,” ungkapnya.
“Sinergi antara TP PKK dengan Dinas Lingkungan Hidup dalam mendukung program pengelolaan sampah tersebut.
“Mari kita galakkan kembali sosialisasi dan edukasi mengenai gerakan “zero food waste” di tingkat rumah tangga, dengan semangat “sampah hari ini habis hari ini”,” ujarnya. (yan)**
Sumber; Diskominfo Kota Bandung
0 Komentar