Di kesempatan itu, Erwin mengungkapkan, kepemimpinan bukan soal gaya, tetapi soal tanggung jawab, keberanian, dan akhlak.
“Kalian ini calon pemimpin masa depan. Tapi ingat, pemimpin bukan hanya yang bisa bicara di depan, tapi yang tindakannya bermanfaat bagi banyak orang,” tuturnya di sela-sela Focus Group Discussion (FGD).
1. Kesadaran beragama – sebagai pondasi dan benteng moral.
2. Kesadaran menuntut ilmu – jangan cepat puas, terus belajar.
3. Kesadaran cinta tanah air – hormati kota dan negeri tempat kalian tumbuh.
4. Kesadaran hidup bermasyarakat – peka terhadap lingkungan sekitar.
5. Kesadaran berorganisasi – karena pemimpin lahir dari proses.
“Jangan cuma jadi Ketua OSIS di atas kertas. Jadilah yang memberi teladan. Ajak temannya semangat belajar, bukan bolos bareng,” ujarnya disambut tawa dan tepuk tangan peserta.
“Silakan kritik! Tapi jangan kurang ajar. Hormati guru kalian. Kalau kalian sopan dan bernalar, itu tanda pemimpin sejati,” katanya.
Ia menyinggung pentingnya mengenali gaya kepemimpinan masing-masing, apakah karismatik, otokratik, liberal, atau demokratik.
“Tak masalah kalian punya gaya sendiri. Hal yang penting tetap membawa manfaat dan tahu arah,” tambahnya.
“Jangan lupa salat. Kalau mau sukses, jaga hubungan dengan Tuhan. Doa, sedekah, dan ikhtiar itu satu paket,” ucapnya mantap.
Di akhir sesi, Erwin tak lupa mendoakan para pelajar yang hadir agar kelak menjadi generasi terbaik yang tak hanya sukses, tapi juga berakhlak mulia dan selalu mendoakan kedua orang tuanya.
FGD ini merupakan kerja sama antara pemerintah, Forum OSIS Kota Bandung, dan Aposis (Aliansi Pemimpin OSIS).
“Kami percaya pemimpin muda punya potensi luar biasa. Tapi potensi itu harus diasah bersama, melalui ruang-ruang seperti ini,” kata Arien.
Ia mengingatkan, 87 persen mahasiswa saat ini tidak cocok dengan jurusannya, akibat kurangnya pengenalan minat dan bakat sejak awal.
“Jika potensi anak dikenali sejak dini, proses pembinaannya jadi lebih tepat sasaran. Inilah pentingnya kolaborasi antara kampus, sekolah, dan pemerintah,” ujar Cepi.
Harapannya, semangat kolaborasi ini menjadi langkah awal menuju generasi pelajar Bandung yang berdaya, bersinergi, dan berdampak nyata demi Bandung Utama. (ziz)**
Sumber; Diskominfo Kota Bandung
0 Komentar