Hal ini merupakan langkah nyata menjaga keamanan wilayah dari berbagai bentuk praktik premanisme. Satgas ini menjadi yang kedua di tingkat kecamatan setelah sebelumnya dibentuk di Kecamatan Astana Anyar.
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menyatakan, pembentukan Satgas ini merupakan bagian dari instruksi strategis yang dimulai sejak Ramadan lalu.
“Kita akan terus bentuk Satgas serupa di kecamatan-kecamatan strategis. Premanisme yang menyamar dalam bentuk pengamen yang memaksa, parkir liar, hingga pemerasan proyek pembangunan, harus ditindak. Ini kerja bersama, melibatkan polisi, TNI, Satpol PP, Perumda Pasar, dan tentunya masyarakat,” tegas Farhan.
Patroli rutin akan digelar di titik rawan dengan pendekatan soft power juga mengedepankan pemberdayaan masyarakat yang rentan terhadap praktik premanisme.
“Negara ini milik semua warga negara, bukan para preman. Premanisme tidak boleh menjadi wajah yang kita biarkan tumbuh di ruang publik,” ujar Farhan.
Sementara itu Camat Sukajadi, Inci Dermaga Mustawan menyebutkan, Sukajadi merupakan kawasan strategis yang rawan tindak premanisme karena posisinya sebagai pintu masuk Kota Bandung serta jalur pariwisata.
Berdasarkan data, terdapat sejumlah titik rawan kriminalitas yang perlu pengawasan ekstra.
Tugas utama Satgas adalah melaksanakan pengamanan wilayah, kampanye anti premanisme, penindakan terhadap aksi kriminal, serta edukasi masyarakat untuk mencegah keterlibatan dalam kelompok-kelompok preman.
"Dalam operasi ini, enam orang yang diduga terlibat aksi pemalakan dan parkir liar berhasil diamankan dan dibina," ujar Inci dalam laporannya.
Dengan terbentuknya Satgas ini, Pemkot Bandung berharap Kecamatan Sukajadi bisa menjadi contoh wilayah yang aman, tertib, dan terbebas dari praktik premanisme yang meresahkan.(ray)**
0 Komentar