Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan serta Lingkungan Hidup (Ekbang LH) Kelurahan Cigondewah Kaler, Dewi Waryanti menjelaskan dengan mesin pengolahan, sampah di wilayahnya bisa teratasi.
“Sampah yang kami olah itu campuran, ada organik dan anorganik. Karena kebanyakan sampahnya basah dan harus dipilah dulu, makanya yang bisa dibakar sekitar 4 - 5 ton per hari. Kalau kering dan sudah dipilah, bisa sampai 8 ton,” ungkap Dewi, Selasa 17 Juni 2025.
“Abunya sangat bermanfaat untuk Buruan SAE. Di tempat lain, bahkan sudah bisa diolah jadi paving block,” tambahnya.
Sedangkan untuk sampah organik seperti sisa makanan, akan dibawa oleh tim Gober ke rumah maggot, tempat budidaya lalat Black Soldier Fly, yang dimanfaatkan sebagai pakan ternak.
Pengolahan sampah ini dilakukan tanpa menggunakan bahan bakar minyak atau listrik, hanya menggunakan korek api dan teknologi pembakaran mandiri.
“Mesinnya ramah lingkungan, tidak butuh BBM atau listrik, cukup dinyalakan pakai korek api, langsung bisa menyala,” jelasnya.
Program ini mulai berjalan sejak tahun 2024 dan bertujuan menekan volume sampah sekaligus mengedukasi masyarakat.
Dewi mengajak masyarakat untuk lebih sadar dalam memilah sampah dari rumah.
“Hayuk kita mulai lagi memilah sampah dari dapur. Pisahkan sampah organik dan anorganik, supaya memudahkan petugas dan mempercepat proses pengolahan,” tandasnya. (yan)**
Sumber; Diskominfo Kota Bandung
0 Komentar