Peninjauan ini sebagai respon atas keluhan masyarakat dan pihak sekolah terhadap tumpukan sampah yang telah menimbulkan bau menyengat serta mengganggu kenyamanan dan konsentrasi belajar siswa di SMPN 64.
“Insyaallah kami akan kosongkan dulu tumpukan sampah ini karena memang sudah lama dan baunya sangat mengganggu. Targetnya, paling lambat hari Senin tempat ini sudah bersih,” ujar Erwin.
Selain pengosongan total dalam waktu dekat, Pemkot Bandung juga merencanakan penempatan mesin insinerator di lokasi tersebut sebagai solusi pengolahan sampah jangka menengah. Namun, kemungkinan relokasi TPS juga masih dikaji untuk jangka panjang.
Kondisi TPS yang berdekatan langsung dengan sekolah telah menimbulkan stigma negatif. Kepala sekolah menyampaikan bahwa SMPN 64 kerap dijuluki “SMP Sampah” karena bau dan pemandangan tidak sedap di belakang sekolah. Hal ini menjadi perhatian serius Pemkot.
Sebagai upaya tambahan, DLHK diminta segera menutup sisi belakang dan samping TPS dengan pelindung sementara untuk mencegah aliran angin yang membawa bau sampah masuk ke lingkungan sekolah.
“Coba segera kita tutup dulu sisi belakang TPS ini agar angin tidak langsung masuk ke sekolah,” instruksinya kepada jajaran DLHK yang turut hadir.(ziz)**
0 Komentar