Sebelumnya, Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan sempat menyambangi lokasi pengolahan sampah di kawasan pasar tradisional Gedebage, pada Minggu, 15 Juni 2025.
Dalam kesempatan tersebut, ia menjelaskan secara rinci alur pengolahan sampah yang tengah dikembangkan.
Ia menjelaskan, sampah padat akan diarahkan ke sistem biodrying. Sedangkan sampah basah dialirkan ke dalam tangki-tangki biodigester.
Menurutnya, proses ini akan menghasilkan kompos cair dalam waktu sekitar 20 hari.
"Setelah 20 hari, akan terbentuk yang namanya kompos cair," jelasnya.
"Perkembangannya memang tidak mudah. Tapi sejak 28 April, sesuai arahan Pak Gubernur, kita fokus pada pengelolaan sampah organik di Pasar tradisional Gedebage dengan teknologi biodigester," ucapnya.
Pemkot Bandung menggandeng berbagai pemangku kepentingan, termasuk Perumda Pasar, pihak swasta pemilik hak pengelolaan, serta pengelola pasar setempat.
Menurutnya, pendekatan Pemkot Bandung bukan sekadar mencari keuntungan, melainkan berfokus pada penyelesaian masalah.
“Kita ngajak orang untuk mikir penyelesaian masalah dulu. Orang Bandung mah beres kalau kolaborasi,” ujarnya.
Jika sesuai jadwal, proyek ini akan mulai beroperasi pada minggu ke-8 sejak inisiasi, yaitu 21 Juni 2025.
Dengan implementasi teknologi biodigester, Pemkot Bandung berharap dapat memperkuat sistem pengelolaan sampah organik secara berkelanjutan, sekaligus mengurangi beban ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). (ziz)**
0 Komentar