Tes Terstandar Daerah jalur prestasi ini diikuti oleh 1.635 peserta dari seluruh wilayah Kota Bandung. Mereka memperebutkan kuota terbatas, yakni hanya 10 persen dari total kapasitas penerimaan siswa baru di SMP negeri.
Wakil Wali Kota Bandung, Erwin menyampaikan apresiasi atas kesiapan sekolah serta semangat para peserta dan orang tua yang mengantarkan anak-anak mereka mengikuti seleksi.
Erwin mendorong peran semua pihak dalam memastikan kelancaran SPMB, mulai dari kepala sekolah, guru, Dinas Pendidikan, hingga OPD lainnya.
“Kita ini sudah tidak lagi bekerja secara sektoral. Semua dinas terlibat agar SPMB berjalan sukses,” tegasnya.
“Saya lulusan sekolah swasta. Jadi, kalau tidak diterima di negeri, itu bukan akhir dari segalanya. Terpenting anak-anak tetap semangat dan menjadi anak soleh,” ujarnya.
“Semua ini bukan hanya soal tes, tapi soal masa depan anak-anak kita. Kita harus dampingi dan dukung mereka sebaik-baiknya,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Asep Saeful Gufron menjelaskan, tes mencakup tiga mata pelajaran: Matematika, Bahasa Indonesia, dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Menurut Asep, jalur prestasi ini berbeda dengan jalur domisili atau afirmasi.
“Tes ini tidak dibatasi domisili, siapa pun dari Kota Bandung bisa ikut. Tapi tentu penilaian tetap berdasarkan hasil tes,” ungkapnya.
Menurutnya, sistem SPMB tahun ini mengalami sejumlah perubahan signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya, terutama dalam hal aturan dan teknis pelaksanaan. (rob)**
0 Komentar