Hal itu ia sampaikan saat menerima jajaran Bawaslu Kota Bandung di Balai Kota, Selasa 15 Juli 2025.
"Paradigma pemerintahan kita hari ini berupaya bergeser dari ego sektoral menuju eco sentris. Artinya, segala persoalan di kota ini harus diselesaikan melalui gotong-royong dan kolaborasi, termasuk dengan Bawaslu sebagai mitra strategis dalam pengawasan demokrasi," ujar Erwin.
"Kalau komunikasi ini sudah dimulai sejak awal, kita bisa membangun sistem yang lebih siap dan responsif. Pemerintah, KPU, dan Bawaslu harus terus jalan bersama," katanya.
Ia menyampaikan bahwa Bawaslu Kota Bandung telah menghasilkan:
• 493 laporan hasil pengawasan untuk Pemilu 2024.
• 63 tindakan pencegahan.
• 21 proses penanganan pelanggaran.
• 2 penyelesaian sengketa antar peserta pemilu.
Sementara untuk Pilkada 2024, tercatat:
• 150 laporan hasil pengawasan.
• 75 tindakan pencegahan.
• 8 proses penanganan pelanggaran.
Ia menjelaskan, minimnya jumlah pelanggaran di Pilkada 2024 merupakan hasil dari strategi pencegahan yang lebih optimal sejak awal tahapan.
Selain itu, Bawaslu Kota Bandung juga menyampaikan beberapa kebutuhan kelembagaan yang memerlukan koordinasi lebih lanjut dengan perangkat daerah.
Pertemuan tersebut ditutup dengan diskusi terbuka bersama jajaran perangkat daerah terkait, sebagai bentuk tindak lanjut terhadap beberapa isu teknis yang menjadi perhatian bersama dalam penguatan fungsi pengawasan pemilu di Kota Bandung. (ray)**
Sumber; Diskominfo Kota Bandung
0 Komentar