Subscribe Us


 

MISA ARWAH MEMPERINGATI HARI BERPULANGNYA OM TJETJEP HERYANA/EUW YONG KWANTEK LEGENDA PEMBALAP MOTOR INDONESIA

Almarhum om Tjetjep Heryana/Eum Yong Kwantek

MEDIASAKSINEWS | BANDUNG -- Misa Arwah memperingati hari berpulangnya om Tjetjep Heryana/Euw Yong Kwantek legenda balap motor Indonesia dilaksanakan YPPK BUMI BARU 2, Jln.Holis No.131, Wr. Muncang, Kec. Bandung Kulon, Kota Bandung, Jawa Barat pada Jumat, 27 Juni 2025 pukul 17.00Wib. 

Misa awal sampai tutup peti dipimpin oleh pastur Chandra dan Misa pelepasan serta Romo Barnabes Nono Di Geraja Katedral di hari ke 7 Misa om Tjetjep Heryana. Dari rumah duka sampai pemakaman dipimpin oleh pastur Imam Robertus Wiyono dan dihadiri Segenap keluarga besar. 

Rangkaian acara diawali dengan membacakan daftar riwayat hidup Alm. om Tjetjep Heryana legenda balap motor Indonesia dan dilanjutkan dengan perayaan Ekaristi, Sementara Pak H Tinton, Pak Didiet Hoegeng dan juga Pak Robert silitonga serta beberapa rekan lainnya hadir di rumah duka sebelum pelepasan pak Om Tjetjep Heryana dikebumikan.


Om Tjetjep Heryana legenda balap motor Indonesia, kelahiran 26 Maret 1939. Wafat, Kamis 26 Juni 2025 pagi, setelah beberapa waktu menderita sakit, dan beberapa tahun terakhir mengalami kemunduran kesehatan karena faktor usia. “Kita kehilangan sosok yang berdedikasi tinggi, loyal, dan baik hati. 

Beliau Berprestasi international yang dikenangnya komunitas balap adalah kemenangan sensasionalnya di Macau tahu 1970. Saat itu, dia menumbangkan beberapa pembalap top dari berbagai negara. 


Tidak hanya itu, om Tjetjep juga meraih juara balap di Cekoslovakia, Yugoslavia dan beberapa kejuaraan balap motor lainnya. 

Senang Pisan Nonton MotoGP Mandalika dan Idolai Rossi

Sebagai apresiasi untuk om Tjetjep, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberi undangan untuk menyaksikan MotoGP Mandalika pada 20 Maret 2022. Om Tjetje berangkat ke Lombok pada Kamis (17/3/2025).

Ia didampingi anak dan cucunya. Om Tjetjep mendapat tiket menonton di Royal Box sirkuit Mandalika. 

Lebih seru lagi, sebelum nonton MotoGP di Mandalika, om Tjetjep dibonceng Ridwan Kamil dengan motor sespans keliling kota Mataram.


Tentunya prestasinya memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan dunia otomotif balap motor Indonesia

“Saudara-saudariku, ketika kita melihat dan mendengar peristiwa kematian, yang muncul di benak kita adalah kehilangan. Memang dalam pandangan sehari-hari kita, kata meninggal itu berarti tiada, hilang. Karena hilang dari hidup kita, maka kita sedih.


Pada dasarnya iman kita mengajarkan kematian itu hanya diubah, bukan dilenyapkan. Atau dalam bahasa sehari-hari, mati itu berarti pulang ke rumah Bapa. Rumah Bapa adalah tempat keabadian. Di sanalah tempat abadi kita. Berarti dunia adalah tempat sementara.

Maka bila refleksi secara lebih mendalam, pulang ke rumah Bapa berarti yang menggembirakan. Yang tadinya dukacita, ketika pulang ke rumah Bapa berarti sukacita. Dalam keseharian, setelah bekerja kita pulang ke rumah dengan hati yang gembira.


Kematian adalah pulang menggembirakan ke rumah Bapa. Ini harus kita wartakan, karena kematian adalah awal dari kehidupan,” demikian homili pastur Chandra.

Komunitas Dunia otomotif Balap Motor Indonesia mengatakan dalam misa arwah berpulangnya Om Tjetjep Heryana legenda balap motor Indonesia untuk berterima kasih kepada Om Tjetjep Heryana yang sudah memberikan dirinya, waktunya, cintanya untuk tempat ini, untuk karya perutusan ini dan semoga beliau beristirahat dalam damai, serta keluarga yang ditinggalkan hendaknya segera mendapatkan penghiburan dari surga.


Alm. Om Tjetjep Heryana legenda balap motor Indonesia wafat di rumahnya. Beliau 

Om Tjetjep memiliki 4 orang anak yakni Grace Giovani (anak pertama), Tommy Heryana (kedua), Sally Heryana (ketiga) dan Anita Heryana (keempat).

Cucu-cucu : Farah Erfandisha/Putrii, Aditya Dharmawan, Gadis Amalia, Fadhila Astari, Michelle Zaki Mirza, Reza Fadlillah, Zacky Alfarizky Heryana Putra serta Mirza Rabbani Heryana Muda dan Buyut: Kael dan Zora.


Lima Fakta Tentang Tjetjep Heryana 

1. 20 Tahun Berkarier

Tjetjep Heryana memiliki nama lengkap Tjetjep Euw Yong. Pria asal Bandung, Jawa Barat tersebut telah berkarier di dunia balap motor selama 20 tahun. Ia berkarier di dunia balap Indonesia pada 1954 sampai 1974.

2. Juara GP Macau 1970

Dalam perjalanan kariernya sejumlah prestasi pernah ia torehkan. Baik prestasi tingkat nasional maupun internasional. Di antaranya adalah juara GP Macau pada 1970. Namanya pun tercatat di Wall of Fame GP Macau.


3. Memiliki Skill, Taktik dan Menguasai Mesin

Menurut mantan rekan Tjetjep, Benny Hidayat, Tjetjep adalah sosok pebalap yang tak hanya mengenal taktik namun juga menguasai mesin motor.

4. Berlatih di Jerman

Dalam mengasah kemampuannya, Tjetjep sempat berlatih di Jerman. Lalu kembali ke Indonesia untuk kembali berkompetisi.

5. Pensiun Dini akibat Cidera

Sayangnya, Tjetjep terpaksa harus pensiun dini dari dunia balap. Pasalnya di GP Malaysia 1974, Tjetjep mengalami kecelakaan.


Hal itu membuat kakinya cidera dan tak bisa kembali melanjutkan kariernya sebagai pebalap nasional.

Kita ingat kata Paulus, “jangan seperti orang yang tidak berpengharapan, melainkan percayakan hidupmu dan pengharapanmu kepada dia yang telah bangkit. Tuhan memberkati kita. Amin.

Semoga Almarhum om Tjetjep Heryana diberi tempat terindah dan damai, di pangkuan Allah.

Saya anak pak Tjetjep Heryana, mewakili adik-adik dan  atas nama keluarga papi Tjetjep Heryana mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya atas atensi, dukungan moril materil, serta support kepada kami yang ditinggalkan.

Kepada seluruh teman-teman, sahabat, kerabat, dan keluarga besar, serta dari team otomotif, terutama ikatan motor indonesia 

Terimakasih sudah sayang dan perhatian dan penghargaan nya untuk papi tjetjep Heryana semasa hidup sampai wafat.

Akhir kata kami anak-anaknya mohon maaf kepada semuanya, apabila papi ada khilaf semasa hidupnya. 

Allah berkati kita semua. Aamiin....

Posting Komentar

0 Komentar