Kegiatan yang sarat nilai budaya dan persaudaraan tersebut menjadi simbol eratnya tali silaturahmi antara prajurit TNI dan masyarakat Papua. Acara dihadiri oleh tokoh masyarakat, tokoh agama, unsur TNI-Polri, perwakilan pemerintah daerah, serta instansi terkait yang turut serta memeriahkan kegiatan.
Tradisi Bakar Batu merupakan salah satu kearifan lokal masyarakat Papua yang menggambarkan semangat kebersamaan dan gotong royong. Dalam pelaksanaannya, warga dan prajurit TNI berkumpul bersama untuk memasak makanan di dalam lubang tanah yang berisi batu panas, sebagai simbol rasa syukur dan persaudaraan.
“Melalui kegiatan seperti ini, diharapkan terjalin hubungan yang semakin akrab, harmonis, dan damai antara TNI dan masyarakat. Kebersamaan ini menjadi pondasi penting dalam mewujudkan rasa aman dan kedamaian di wilayah penugasan,” tegas Dansatgas.
Suasana kegiatan berlangsung hangat dan penuh kekeluargaan. Masyarakat terlihat antusias mengikuti setiap rangkaian acara, mulai dari proses pembakaran batu hingga makan bersama. Kegiatan tersebut juga menjadi bentuk nyata pelestarian budaya lokal serta penguatan nilai-nilai gotong royong di tengah masyarakat.
“Kami masyarakat Kampung Banti merasa bangga dan berterima kasih kepada Satgas TNI, khususnya Pos Banti Yonif 301/PKS, atas kegiatan yang penuh makna ini. Semoga kebersamaan seperti ini terus terjalin demi kedamaian dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Bapak Kristian.
Kegiatan adat Bakar Batu yang diinisiasi oleh Satgas Yonif 301/PKS diharapkan dapat terus dilaksanakan secara berkesinambungan sebagai upaya mempererat tali persaudaraan antara TNI dan masyarakat, sekaligus menjaga kedamaian di tanah Papua.***
Red Hms.





0 Komentar