Beberapa alternatif yang bisa dipertimbangkan :
1. Sistem Pengumpulan Sampah Terpadu : Mengintegrasikan sistem pengumpulan sampah dari rumah ke rumah, TPS , dan TPA untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya.
2. Teknologi Pengolahan Sampah Moderen : Menggunakan Teknologi pengolahan sampah moderen seperti incinelator, gasifikasi, atau pengolahan biologis untuk mengurangi volume sampah dan menghasilkan energi.
3. Pengembangan komunitas: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengolahan sampah dan melibatkan mereka dalam proses pengambilan keputusan.
4. Kerjasama dengan pihak swasta : Bekerjasama dengan Perusahaan swasta untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengolahan sampah.
Namun, perlu diingat bahwa setiap solusi memerlukan analisis yang mendalam dan perencanaan yang matang untuk memastikan keberhasilan.
Hasil analisis saya menunjukan bahwa penanganan sampah di Bandung memerlukan pendekatan yang komphensif dan terintegrasi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan :
1. Keterlibatan Masyarakat : Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengolahan sampah dan melibatkan mereka dalam proses pengambilan keputusan.
2. Teknologi yang Tepat: Menggunakan teknologi yang sesuai degan kebutuhan dan kondisi lokal untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengolahan sampah.
3.Sistem Logistik yang Efisien: Mengintegrasikan sistem pengumpulan sampah dari rumah ke rumah, TPS, dan mengurangi biaya.
4. Kerjasama dengan Pihak Swasta: Bekerja sama dengan perusahaan swasta untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengolahan sampah.
Namun, perlu diingat bahwa setiap solusi memerlukan analisis yang mendalam dan perencanaan yang matang untuk memastikan keberhasilannya.
Prihal Peryataan Farhan, di targetkan nataru " dapat teratasi, memang memerlukan persiapan yang matang, tidak hanya dari segi teknologi, tapi dari segi SDM" .Jika tidak ada ahli teknisi yang memadai, maka semua upaya akan sia- sia.
Farhan sebagai Walkot Bandung harus memastikan bahwa SDM yang ada memiliki kemampuan dan pengetahuan yang cukup untuk mengoperasikan dan memelihara fasilitas pengolahan sampah yang baru. Jika tidak, maka akan terjadi kesenjangan antara harapan dan realitas.
Mungkin Farhan perlu mempertimbangkan untuk menambah ahli teknisi dan meningkatkan kapasitas SDM yang ada melalui pelatihan dan pengembangan. Dengan demikian, maka targeting nataru dapat tercapai dan pengolahan sampah di Bandung dapat berjalan efektif dan efisien.
Eviden :
1. Keterlambatan Proyek : Proyek pengolahan sampah di Bandung telah mengalami Keterlambatan, yang menunjukan bahwa ada masalah dalam perencanaan dan pelaksanaan.
2. Kekurangan SDM : Kurangnya ahli teknisi dan SDM yang terlatih dapat menyebabkan kesalahan operasional dan pemeliharaan fasilitas pengolahan sampah.
3. Biaya yang Tinggi : Kegagalan dalam mencapai targeting nataru dapat menyebabkan biaya yang tinggi bagi pemerintah dan masyarakat.
Reasoning :
1. Analisis Kausal : Keterlambatan proyek dan kekurangan SDM dapat menyebabkan kegagalan dalam mencapai targeting nataru.
2. Evaluasi Risiko : Kurangnya ahli teknisi dan SDM yang terlatih dapat meningkatkan risiko kesalahan operasional dan pemeliharaan fasilitas pengolahan sampah.
3. Rekomendasi : Farhan sebagai Walkot Bandung harus memastikan bahwa SDM yang ada memiliki kemampuan dan pengetahuan yang cukup untuk mengoperasikan dan memelihara fasilitas pengolahan sampah yang baru.
Dengan demikian, eviden dan reasoning menunjukan bahwa penambahan ahli teknisi dan peningkatan kapasitas SDM sangat penting untuk mencapai di Bandung yang efektif dan efisien.
Semoga ini menjadi bahan catatan penting, bagi yang berkepentingan terutama otoritas kebijakan daerah.***
PENGAMAT KEBIJAKAN PUBLIK DAN POLITIK.
R. WEMPY SYAMKARYA SH.M.M.



0 Komentar