Pantauan di lapangan menunjukkan sejumlah pedagang berjualan hingga ke tepi jalan, bahkan menutup sebagian jalur kendaraan. Kondisi ini kerap menyebabkan perlambatan arus lalu lintas, terutama pada jam sibuk pagi dan sore hari.
“Trotoar yang seharusnya digunakan pejalan kaki justru dipenuhi lapak dagangan. Akibatnya pejalan kaki terpaksa turun ke jalan, ini sangat berbahaya,” ujar salah satu warga sekitar Pahsya Berliana RB, Sabtu (27/12/2025).
Selain mengganggu kelancaran lalu lintas, kawasan tersebut juga dinilai terlihat kumuh dan tidak tertata. Sampah sisa aktivitas perdagangan sering menumpuk, sehingga menurunkan kenyamanan dan estetika lingkungan kota, tandasnya.
Warga pun meminta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandung untuk segera melakukan penertiban sesuai dengan peraturan daerah yang berlaku. Penertiban dinilai penting agar fungsi fasilitas umum dapat kembali digunakan sebagaimana mestinya.
“Kami tidak menolak pedagang mencari nafkah, tetapi harus tertib dan tidak merugikan kepentingan umum. Pemerintah perlu hadir memberikan solusi dan penataan,” tambah warga lainnya.
Hingga berita ini diturunkan, masyarakat masih berharap adanya langkah tegas dan terukur dari pemerintah daerah untuk menata keberadaan PKL di kawasan tersebut, demi menjaga ketertiban umum dan kelancaran lalu lintas di Kota Bandung.**
Red



0 Komentar