Hal ini disampaikan Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, dalam Siskamling Siaga Bencana edisi ke-45 di Kelurahan Ciumbuleuit, Senin 1 Desember 2025.
Ciumbuleuit merupakan salah satu kelurahan dengan tingkat kerawanan yang kompleks. Data Laci RW menunjukkan adanya kejadian rumah ambruk, dua insiden pohon tumbang, hingga potensi longsor di beberapa RW.
Dalam forum tersebut, Farhan menerima laporan adanya tumpukan sampah di RW 01 akibat keterbatasan pengolahan sampah. Selain itu, RW 09 melaporkan 14 titik longsor pada tahun sebelumnya serta akses air bersih yang terbatas.
“Kami akan survei nanti ke TPS sama Buruan SAE ini seperti apa. Juga ke titik longsor,” ujarnya.
Permasalahan pohon tua yang keropos di RW 04 dan RW 05 juga menjadi perhatian. Farhan menginstruksikan agar pelaporan dilakukan secara resmi agar dapat ditangani sesuai prosedur.
“Begitu ada pohon yang terlihat mengkhawatirkan, lapor dulu ke lurah. Lurah bersama camat harus gerak cepat. Jangan potong sendiri karena ada aturannya,” katanya.
Farhan mengungkapkan, Pemkot sedang melakukan langkah negosiasi dan perencanaan jangka menengah untuk memperbaiki suplai air di kawasan dataran tinggi.
“Kami sedang negosiasi agar kebutuhan air warga bisa terpenuhi,” kata Farhan.
“Pak RW, pastikan malam ini harus sudah diperbaiki. Jika tidak menyala, langsung telepon staf saya. Saya akan tindak langsung," katanya.
Farhan menyampaikan, seluruh perintah dan laporan dalam Siskamling akan dicatat, diawasi, dan dipantau setiap pekan.
“Semua perintah dari Wali Kota tadi dicatat. Setiap hari Jumat dirapihkan, hari Sabtu dicek apakah sudah dilaksanakan atau belum. Itu bagian dari pengawasan,” ujarnya.
Dengan memadukan dialog langsung antara warga, analisis Laci RW, serta sistem pelaporan berjenjang, Siskamling Siaga Bencana menjadi deteksi dini bencana dan audit infrastruktur di permukiman Bandung Utara.
Pemkot Bandung menggali persoalan yang ada di masyarakat,untuk memudahkan penyelesaian persoalan yang ada. (red)**
Sumber : Diskominfo Kota Bandung








0 Komentar