Subscribe Us


 

Ribuan Ton Sampah Palembang Bakal Diubah Jadi Listrik, Mega Proyek Rp 2,1 Triliun Dibangun di Kertapati

Ribuan ton sampah di kota Palembang, provinsi Sumatera Selatan akan diubah menjadi listrik.

MEDIASAKSINEWS, PALEMBANG -- Ribuan ton sampah di kota Palembang, provinsi Sumatera Selatan akan diubah menjadi listrik.

Mega proyek senilai Rp 2,1 triliun ini akan segera dibangun di kecamatan Kertapati.

Lokasi tepatnya Mega Proyek Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) itu di wilayah Keramasan.

Proses pembangunan diperkirakan hanya membutuhkan waktu sekitar 18 bulan saja. 

Proyek itu dibangun di atas lahan seluas 8 hektar dan diperkirakan telah beroperasi pada Desember 2024. 

“Pembahasan Amdal terus dilakukan secara maraton. Update terakhir susah masuk, pembahasan persetujuan teknis limbah cair,” jelas Dr Akhmad Mustain SSTP MSi dikutip dari harian sumeks, Senin, 23 Januari 2023.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Palembang itu mengatakan, kajian amdal kemanusiaan PSEL sangatlah kuat di Kementerian Lingkungan. 

“Nilai investasi PSEL ini mencapai Rp2,1 triliun,” jelasnya Minggu, 22 Januari 2023. 

Proyek ini sudah cukup lama tertunda, Pemerintah Kota Palembang memastikan peletakan megaproyek Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL). 

Proyek ini akan dilaksanakan bulan April-Mei 2023 mendatang. 

Proyek ini hasil kerjasama Pemkot Palembang dan investor PT Indo Green Power.

Infonya saat ini tengah dilakukan analisis dampak lingkungan (amdal) oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI.

“Ini untuk menjamin bahwa tidak ada dampak lingkungan dalam proses pengolahan sampah nanti,” harapnya.

“Jadi kita memerkirakan modifikasi PSEL pada April-Mei nanti,” tulisnya.

Proyek PSEL merupakan proyek pembangunan strategis nasional. Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 35 tahun 2018.

Tentang percepatan pembangunan pengolah sampah menjadi energi listrik berbasis teknologi ramah lingkungan.

“Ada 12 kota yang menjadi pilot project pembangunan PSEL di Indonesia,” ucapnya. 

Selain Palembang, juga ada di Surabaya, Jakarta, Bandung, Tangerang, Palembang, Tangerang Selatan (Tangsel), Solo, Makassar, Manado, Denpasar, Semarang.  

“Kapasitas PSEL Kota Palembang ini mencapai 20 megawatt (MW),” jelasnya.

Pasokan listrik itu akan diperjualbelikan kepada PT PLN (persero). 

Selanjutnya operasional PSEL ini akan mampu mengolah sampah 1.000 ton per hari. 

Sampah yang akan diolah berasal dari sampah rumah tangga di Kota Palembang. 

“Sampah rumah tangga ini akan diangkut dan dibawa ke TPA Sukawinatan. Teknologi ini mampu mereduksi sampah hingga 90 persen,” bebernya.

Lalu menyisakan FABA (residu, red) sekitar 10 persen. Terdiri dari bottom ash 8 persen, bisa untuk bahan semen. 

Lalu fly ash 2 persen, sebagai bahan batako dan aspal. Pengolahan PSEL oleh PT Indo Green Power dari China. 

Pemerintah Kota Palembang menerapkan sistem Build Own Operate (BOO) selama 20 tahun. 

Lantaran PSEL itu memanfaakan penerapan teknologi dalam hal pengolahan sampah.

“Tentu seiring dengan waktu dan teknologi riset yang terus berkembang, skema BOO lebih menguntungkan” ungkapnya. 

Wali Kota Palembang, H Harnojoyo berharap keberadaan PSEL dapat membuat Palembang menjadi kota terdepan, khususnya dalam penanganan sampah perkotaan.**



Red.


Posting Komentar

0 Komentar