Dalam kunjungannya, ia berkomitmen mendukung fasilitas kesehatan yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat, termasuk melalui program Universal Health Coverage (UHC) dan BPJS Kesehatan.
"Kita sudah menjalankan UHC dengan baik, sekitar Rp280 miliar sudah dialokasikan untuk mendukung layanan kesehatan masyarakat. Maka dari itu, fasilitas seperti rumah sakit ini harus siap melayani dengan sistem yang baik," ujar Erwin, Rabu 26 Maret 2025.
"Jika menyangkut penyakit jantung, kedaruratannya harus cepat. Intinya, kalau rumah sakit bisa menerima BPJS atau UHC, kita pasti dukung," tambahnya.
"Masalahnya sekarang BPJS membatasi. Misalnya, kalau ada pasien demam yang dibawa ke UGD tetapi suhunya di bawah 40 derajat, BPJS tidak mau menanggung," ungkapnya.
Menurutnya, regulasi ini perlu dikaji ulang agar lebih berpihak kepada masyarakat.
"Alhamdulillah, setelah saya meninjau langsung, fasilitas, kebersihan, dan pelayanannya sangat baik. Bahkan, rumah sakit ini bekerja sama dengan pihak luar negeri, sehingga kualitasnya berstandar internasional," katanya.
Ia berharap rumah sakit ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat, tidak hanya di Bandung tetapi juga di kota-kota lain.
Di akhir kunjungannya, ia mengajak seluruh pihak, untuk mendukung RS Paramarta semakin dikenal dan dimanfaatkan oleh warga Bandung.
"Saya doakan rumah sakit ini semakin berkembang dan bisa membuka cabang di tempat lain. Terima kasih sudah hadir di Bandung dan membantu masyarakat dengan layanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas," tuturnya. (ziz)**
0 Komentar