Acara serah terima kunci ini menjadi simbolis pelaksanaan program nasional di Kota Bandung.
Tahun 2025, pemerintah pusat mengalokasikan 350.000 rumah subsidi, jumlah terbesar sepanjang sejarah.
“Program ini bukan hanya menyediakan rumah, tapi juga menggerakkan ekonomi. Ada ribuan lapangan kerja, industri bahan bangunan, hingga peluang usaha baru untuk rakyat. Bahkan, banyak warga yang tadinya pekerja harian kini bisa berkembang menjadi pengusaha perumahan,” kata Maruarar.
“Setiap rumah harus punya MCK sendiri. Tidak boleh ada lagi yang buang air di sungai atau sawah. Kalau masih ada warga yang belum punya toilet, pemerintah akan hadir membantu,” tuturnya.
Selain itu, Pemprov Jabar menyiapkan perlindungan pekerja informal lewat skema asuransi ketenagakerjaan.
“Kalau pekerja serabutan sakit atau meninggal, keluarganya tetap terlindungi,” ujarnya.
“Insyaallah Ramadan tahun depan, seluruh warga penerima manfaat sudah bisa menempati rumah yang lebih layak dan nyaman. Ini bukti nyata kolaborasi pemerintah pusat, provinsi, dan mitra sosial seperti Tzu Chi,” jelas Farhan.
Hingga saat ini, 358 unit sudah selesai dan 3.417 unit sedang dalam proses. Khusus di Jawa Barat, dari target 2.000 unit, tercatat 131 rumah selesai dan 89 unit dalam proses, sementara 1.780 unit lainnya segera menyusul.
Program Renovasi Rumah Merah Putih di Kelurahan Kopo ini menjadi momentum simbolis bahwa perumahan bukan sekadar pembangunan fisik, melainkan juga pembangunan martabat dan kesejahteraan warga.
Menteri Maruarar, Gubernur Dedi, dan Wali Kota Farhan sepakat bahwa kolaborasi dengan Buddha Tzu Chi dapat menjadi model bagi daerah lain untuk mempercepat penyediaan hunian sehat dan layak bagi rakyat. (ziz)**
0 Komentar