Acara bertajuk Festival UMKM Perempuan Bandung ini diselenggarakan oleh Pertani HKTI DPC Kota Bandung bekerja sama dengan DPC FPI dan Srikandi Pemuda Pancasila.
“Kegiatan ini merupakan bukti nyata bahwa perempuan Kota Bandung bukan hanya berperan dalam keluarga, tetapi juga sebagai penggerak ekonomi dan pelaku perubahan sosial,” ujar Erwin disambut tepuk tangan peserta.
Untuk itu, Pemerintah Kota saat ini tengah mengembangkan program besar melalui UMKM Center di 30 kecamatan, yang berfungsi sebagai pusat inkubasi bisnis, pelatihan digital marketing, dan ekonomi kreatif.
“Di setiap kecamatan kami kembangkan pusat kuliner, wirausaha masjid, hingga wirausaha pesantren. Ini bagian dari program Bandung Utama untuk memperkuat kemandirian ekonomi warga,” jelasnya.
Dalam suasana santai namun penuh makna, Erwin mengaitkan semangat kerja sama ini dengan nilai-nilai keagamaan.
Ia mengutip surat Al-Maidah ayat 2 sebagai dasar pentingnya kolaborasi dalam kebaikan.
Dalam arahannya kepada para pejabat dinas yang hadir, Erwin meminta agar para pelaku UMKM perempuan dapat didorong masuk ke sistem e-Katalog Pemerintah Kota Bandung.
“Nanti setiap rapat atau kegiatan di SKPD, bisa pesan dari pengusaha UMKM lokal. Ini bentuk nyata keberpihakan pemerintah kepada pelaku usaha kecil,” tuturnya.
Erwin juga menyinggung tantangan ekonomi yang tengah dihadapi kota. Saat ini tingkat pengangguran terbuka di Kota Bandung berada di angka 7,4 persen, dan pemerintah menargetkan penurunan hingga 6,4 persen melalui pemberdayaan UMKM serta penciptaan lapangan kerja baru.(ziz)**








0 Komentar