Melalui kegiatan ini, para peserta diharapkan mampu memperdalam pengetahuan tentang manajemen koperasi, tata kelola yang transparan, pelaporan keuangan digital, serta pengelolaan usaha berbasis komunitas.
“Bimtek ini sangat penting. Tanpa SDM yang kompeten, koperasi akan sulit beradaptasi dengan perubahan zaman dan tuntutan pasar yang semakin kompleks,” ujar Erwin.
“Koperasi adalah motor penggerak kesejahteraan masyarakat. Koperasi yang kuat berarti masyarakatnya mandiri. Dan koperasi yang profesional berarti ekonomi rakyat berjalan sehat dan berkelanjutan,” tambahnya.
“Kami terus berupaya menghadirkan kebijakan yang berpihak pada koperasi, termasuk mendorong digitalisasi usaha, memperluas akses pembiayaan, serta mempererat sinergi antara perangkat daerah, camat, lurah, dan masyarakat,” katanya.
Menurutnya, koperasi memiliki peran penting dalam menegakkan semangat gotong royong ekonomi dan menjadi solusi atas tantangan sosial-ekonomi di tingkat wilayah.
“Bimtek ini menjadi ruang belajar yang relevan untuk memperkuat manajemen kelembagaan koperasi, menumbuhkan kepemimpinan kolektif, serta menanamkan nilai transparansi dan akuntabilitas,” jelas Erwin.
“Selama aset pemerintah belum digunakan, koperasi boleh memanfaatkannya. Tapi kalau nanti dibutuhkan untuk kepentingan publik, tentu akan dikembalikan,” ujar Erwin.
“Paling operasional dan maju itu ada di wilayah Cibaduyut Kidul dan Kopo. Mereka bahkan sudah bekerja sama dengan Bulog, ID Food, dan Pertamina untuk penyediaan sembako dengan harga lebih terjangkau,” tutur Budhi.
Terkait ketersediaan lahan dan tempat usaha, pihaknya kini berkoordinasi dengan BKAD untuk menyiapkan skema pemanfaatan tanah milik Pemda agar koperasi memiliki tempat usaha yang legal dan berkelanjutan.(yan)**








0 Komentar