Di Gereja Katedral Bandung, berbagai persiapan fisik dan nonfisik telah dilakukan secara intensif sejak satu bulan terakhir.
Humas Gereja Katedral Bandung, Amanda, mengungkapkan, kesiapan perayaan Natal telah mencapai hampir 90 persen.
“Persiapan sudah hampir rampung, baik di area dalam maupun area luar gereja. Saat ini kami tinggal melengkapi fasilitas fisik, terutama tempat duduk umat yang akan digunakan pada malam Natal dan Hari Raya Natal,” ujar Amanda, Selasa, 23 Desember 2025.
Tak hanya menyiapkan sarana ibadah, pihak Katedral juga menaruh perhatian besar pada aspek keamanan.
“Untuk beberapa tahun terakhir, perayaan Natal di Katedral selalu berjalan aman dan kondusif. Kami sangat mengapresiasi dukungan pemerintah dan aparat keamanan. Menjelang malam Natal, pengamanan akan diperkuat dengan personel yang lebih lengkap,” jelasnya.
Natal 2025 mengusung tema nasional “Allah Hadir Menyelamatkan Keluarga”, tema yang diangkat oleh Persatuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).
Menurut Amanda, tema ini sangat relevan dengan kondisi sosial saat ini, di mana banyak keluarga menghadapi berbagai tantangan relasi.
Pihak gereja juga mengimbau umat untuk merayakan Natal bersama keluarga, bukan hanya bersama teman atau komunitas, sebagai wujud nyata dari semangat tema tersebut.
Kesiapan serupa juga disampaikan oleh Pendeta Marthina Nanlohy–Latupeirissa, Pendeta Ketua Majelis Jemaat Gereja Bethel Bandung. Ia menyatakan, seluruh rangkaian ibadah Natal 2025 telah dipersiapkan dengan matang.
“Ibadah jelang Natal akan dilaksanakan pada 24 Desember malam, kemudian ibadah Natal pada 25 Desember, dan Natal kedua pada 26 Desember. Pada Natal kedua juga akan dilaksanakan baptisan kudus serta perayaan Natal jemaat,” ungkap Pendeta Marthina.
“Pengamanan dilakukan bersama, baik oleh pihak gereja maupun instansi terkait. Puji Tuhan, selama ini semua berjalan aman,” katanya.
Menariknya, perayaan Natal di Bandung juga menjadi cermin kuatnya nilai toleransi antarumat beragama. Amanda menegaskan bahwa Gereja Katedral Bandung selalu membuka diri bagi siapa pun yang datang, tanpa memandang latar belakang.
“Gereja ini bukan hanya milik umat Katolik, tapi juga milik masyarakat Kota Bandung. Siapa pun boleh datang, bahkan sekadar berfoto atau menikmati suasana Natal,” tuturnya.
“Kegiatan-kegiatan bersama ini menjadi ruang perjumpaan yang indah dan memperkuat kebersamaan. Toleransi di Bandung sejauh ini kami rasakan sangat baik,” ujarnya.
Menutup pernyataannya, Pendeta Marthina menyampaikan pesan agar perayaan Natal 2025 menjadi momen sukacita bersama, tidak hanya bagi umat Kristiani, tetapi juga bagi seluruh warga Kota Bandung.
“Kasih Kristus yang kita rayakan dalam Natal adalah kasih untuk semua. Karena itu, Natal seharusnya menghadirkan kedamaian, kebersamaan, dan kepedulian bagi seluruh sesama,” tutupnya.
Dengan kesiapan yang hampir rampung, pengamanan yang matang, serta semangat toleransi yang terus dijaga, perayaan Natal 2025 di Kota Bandung diharapkan berlangsung aman, damai, dan penuh makna bagi seluruh lapisan masyarakat. (red)**
Sumber; Diskominfo Kota Bandung







0 Komentar